Korut – Sejak Sabtu 25/4/2020 spekulasi atas kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meningkat di publik. Hal itu muncul karena pemimpin Korea Utara tersebut tidak terlihat di depan umum dan memimpin rapat saat pertemuan partai pada 11 April lalu.
Seperti dikuti dari vivanews, yang dilansir dari Business Insider, pada Minggu 26 April 2020, spekulasi itu muncul dari beberapa sumber di China dan Jepang. Disebutkan bahwa pria 36 tahun itu berada dalam kondisi kritis atau mungkin meninggal usai operasi kardiovaskular.
Namun laporan tersebut belum jelas, sebab Pemerintah Korea Selatan membantah rumor itu dan mengatakan Kim masih menjalankan tugas di negaranya.
“Tidak ada perkembangan tidak biasa yang terdeteksi di dalam Korea Utara,” kata juru bicara Kepresidenan Korea Selatan Kang Min Seok.
Selain itu, China juga membantah rumor bahwa Kim sakit kritis. Presiden Trump pun ikut berkomentar bahwa berdasarkan laporan intelijen, AS tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya mengenai kesehatan Kim.
Diketahui, isu kesehatan Kim yang kian buruk pertama kali muncul pada 15 April 2020, ketika tidak muncul pada perayaan kelahiran Kim Il Sung, kakeknya dan pendiri Korea Utara.
Desas-desus meningkat ketika sebuah media Korea Selatan menerbitkan sebuah cerita yang melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara telah menjalani operasi jantung dan sedang pulih di sebuah villa di luar Pyongyang, ibu kota negara itu.
Sementara Reuters melaporkan pada Jumat bahwa China mengirim tim ahli medis untuk melakukan perjalanan ke Korea Utara dan memberi nasihat tentang kesehatan Kim.
Sedangkan, Pengamat Korea Utara Anna Fifield mengatakan bahwa salah satu faktor risiko terbesar Kim adalah kesehatannya yang buruk, terutama risiko dari masalah jantung karena beratnya yang besar.