KOLAKA,WN— Kapolres Kolaka AKBP Yosa Hadi bersama jajarannya menggelar silahturahim dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk merajut kebersamaan dalam bingkai kebhinekaan, berlangsung di Aula Mapolres Kolaka pada(10/7/2024) malam. Hal ini terlaksana untuk menyejukkan suasana setelah ada gesekan salah satu ormas Tamalaki dan oknum warga Bajo di Desa Tambea Kecamatan Pomalaa.
Pada kesempatan itu Kapolres Kolaka Yosa Hadi menyampaikan bahwa silahturahim dilaksanakan ini untuk mengajak warga Kolaka bersama-sama menjaga stabilitas di wilayah Sorume Bumi Mekongga Kolaka yang sama kita cintai.
“Allah SWT menciptakan kita semua berbeda-beda, berbangsa untuk saling membantu bukan malah sebaliknya dan dengan menjunjung perebdaan kita yang ada di Indonesia dengan berbagai ragam budaya, suku, agama tapi masih dapat berdampingan yang merupakan rahmat dari Allah SWT khususnya Kolaka yang tidak lahir begitu saja melainkan lahir dari doa pendahulu kita yang harus dijaga bersama. “Kejadian yang kemarin kita tidak minta-minta namun Allah SWT menghendaki dan kita hanya bisa menjadikannya sebagai hikmah dan pelajaran. “Permasalahan tersebut merupakan tanggung jawab kita semua untuk dapat kembali mewujudkan Kolaka yang damai demi keberlangsungan anak cucu kita kedepan, dengan kita dududk bersama di ruangan ini dan sebagai tanggung jawab moril saya bersama seluruh komponen yang ada di Kab. Kolaka untuk menciptakan situasi yang aman dan damai dengan memenuhi keadilan dan kebermanfaatan hukum itu sendiri,”ungkap Kapolres.
Kapolres juga mengajak kepada semua hadirin untuk mendoakan almarhum, semoga diterima dosis Tuhan Yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan terutama istri dari korban yang baru saja melahirkan anaknya.
“Saya akan tegas dan yakinkan bahwa negara hadir dan ada untuk saudara saya di Kolaka dan kepada semua saudara saya di Kolaka saya berjanji semua akan dapat merasakan kebermanfaatan hukum itu sendiri,”ujar Kapolres.
Sementara Raja Bokeo Mekongga Kolaka H Khaerun Dahlan meski kondisi kesehatannya kurang sehat namun tetap hadir dalam pertemuan tersebut. “Saya mohon maaf atas kondisi saya yang kurag baik namun saya sangat menghargai undangan ini maka saya usahakan hadir pada pertemuan malam ini. “Sesungguhnya orang Bajo yang ada di Kolaka merupakan keluarga yang bersaudara sejak orang tua kita terdahulu terutama di bagian Indonesia Timur ini yang sebenarnya kita semua ini saudara yang pada dasarnya kita yang berada di Sulawesi bersal dari orang tua yang sama. “Kita sudah cukup lama tinggal di Kolaka ini mari kita bersama-sama mewujudkan apa yang kita harapkan bersama yakni situasi Kolaka yang tetap kondusif.
“Mari kita pelihara suasana kondusif di Kolaka yang sementara kita bangun dengan adanya beberapa perusahan yang masuk dapat menyerap tenaga kerja,”ungkap Raja Bokeo Khaerun Dahlan.
Dikatakannya bahwa permasalahan yang terjadi di Desa Tambea sudah di tangani pihak kepolisian kita tinggal mengikuti perkembangannya dan saya yakin sudah di tangani secara serius. “Untuk anak-anaku Tamalaki mari kita bersabar dan mengendalikan diri karena kita negara hukum “jadi kita percayakan pelaku yang telah di tangkap akan di proses sesuai hukum yang berlaku,”ungkapnya.
Sementara Ketua Tamalaki Wonua Mekongga menyampaikan dan meluruskan informasi yang terjadi di Desa Tambea.”Saya ingin meluruskan kejadian yang terjadi di Tambea terhadap saudara kami yang di keroyok sampai harus kehilangan nyawa, yang kemudian anaknya lahir membuat kami semua bersedih tetapi kami tidak main sapu rata melakukan pengrusakan di Tambea karena kami adalah masyarakat adat maka siapapun yang bersalah maka dialah yang akan dihukum. “Kami sudah sepakat kepada Bapak Kapolres bahwa kami memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas permasalahan ini karena kami paham ini bukan masalah yang mudah dikarenakan pelaku yang lebih dari satu orang, berkaitan dengan video yang beredar yang memperlihatkan Tamalaki yang melakukan pengrusakan rumah dan beredar di media sosial kami mohon jangan ada komentar negativ dari masyarakat yang menganggap jelek kami Tamalaki. “Saya mohon kepada Bapak Kapolres agar segera menyelesaikan permasalahan ini sehingga tidak membesar menjadi isu sara dan kami meminta kasus di tambea tidak melebar menjadi kasus yang lain agar situasi dapat menjadi kondusif menjelang pilkda karena kami masyarakat mekongga menginginkan kedamaian di tanah kami, bahwa sebenarnya kehadiran kami sebagai penengah seumpama jika ada suku yang berada di Kab. Kolaka ini bertikai kami akan berada di tengah-tengah karena kami menginginkan kampung kami ini damai,”ungkapnya.
Selain itu Ketua Tamalaki Konggaa Momea, Sony menyampaikan dengan pertemuan kami dengan bapak Kapolres kemarin malam kami dari Tamalaki sudah mulai dapat meredam emosi kami namun hal tersebut ternodai dengan adanya voice note (rekama suara) profokasi ajakan untuk melakukan perlawanan terhadap Tamalaki. Keberadaan tamalaki sangat berperan di Sulawesi Tenggara karena memiliki kekerabatan dengan kerajaan tetangga seperti contohnya dengan Kerajaan Luwu yang ada di Sulawesi Selatan. “Jika kami ingin memecahkan konflik di Kolaka maka kami sudah lakukan sejak lama seperti pada peristiwa adanya pernyataan ust muzakkir yang menyinggung kami masyarakat Adat. “Setelah ini kami akan melapor secara resmi terkait provokasi yang beredar berupa voice note (pesan suara) di whatsapp dan kami meminta agar pelaku segera di tangkap malam ini juga jika tidak malam ini kami sendiri yang akan turun mencari pelaku tersebut,”kata Sony.
Sementara Kapolres Kolaka usai mendengar masukan semuanya, menyampaikan bahwa peristiwa ini sebagai ujian sehinga kita harus lebih bersabara dan berfikir panjang serta saling mengingatkan satu sama lain, saya meminta rekan-rekan semua membantu saya dengan cara bersabar sehingga dapat mengurai benang benang yang kusut ini. “Saya akan terus bersama-sama rekan semua yang ada di Kolaka untuk terus menjaga agar selalu damai dan kondusif,” harapnya.
Selain itu Ketua KMSS menyampaikan agar sekiranya dapat dibentuk forum yang dpaat semua kerukunan, ormas, dan paguyuban yang ada di Kolaka sehingga jika ada kejadian seperti kemarin dapat cepat dilakukan koordinasi, gencarnya video yang beredar di media sosial kemungkinan sudah di edit sehingga kita tidak dapat melihat kebenaran yang sebenarnya terjadi. “Mari kita bersama-sama menjaga kamtibmas di Kolaka menjelang pilkada dan besar harapan saya bahwa apa yg menjadi permintaan rekan Tamalaki agar cepat mendapat respon,”ungkapnya.
Begitupun halnya Kepala Kesbangpol Kolaka Salamansyah menyampaikan bahwa pertemuan ini merupaka ikhtiar yang sangat baik untuk mencari solusi dan jalan keluar dari permasalahan yang telah terjadi. “Saya menyampaikan permintaan maaf dari Bapak Pj. Bupati Kolaka yang belum sempat hadir dikarenakan masih berada di luar Kolaka.”Di tingkat daerah kami sudah merancang adanya wadah yang menampung seluruh ormas, kerukunan dan paguyuban yang ada di Kab Kolaka yakni Forum Pembauran Kebangsaan Kolaka yang akan dibuat yang isinya pimpinan ormas kerukunan dan paguyuban yang ada di Kolaka dengan harapan apabila ada permasalahan dapat kita selesaikan secara bersama-sama dan mengawal serta membuka ruang komunikaisi secara terus menerus,”kata Salamansyah.(pus)