KOLAKA, WONUANEWS – Febriany Eddy resmi menjadi Chief Executive Officer (CEO) & Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) setelah pengangkatannya disetujui melalui e-RUPST, 29/4.
Dikutip dari laman vale.com, Febriany menggantikan Nico Kanter yang telah menjabat CEO PT Vale sejak 2011 melalui proses suksesi internal dengan baik.
“Saya sangat bersyukur karena mendapat kepercayaan untuk bisa berkarya selama 9 tahun di PT Vale. Lebih nyaman dan bersyukur lagi karena pengganti saya, Febriany Eddy, adalah orang yang sangat capable dan hebat. Dengan posisi saya saat ini di dewan komisaris, semoga saya dan komisaris lainnya dapat membantu PT Vale di bawah kepemimpinan Febriany Eddy mewujudkan rencana dan mimpi-mimpi perusahaan,” kata Nico Kanter.
Febriany telah berkarir di Vale selama hampir 14 tahun, di mana 11 tahun di antaranya adalah di PT Vale. Dia memiliki hampir 22 tahun pengalaman kerja internasional di industri finansial maupun pertambangan. Dia mengawali karir untuk Pricewaterhouse Coopers di Jakarta selama 5,5 tahun dan di Amsterdam, Belanda, selama 1,5 tahun. Perempuan kelahiran Palembang, 44 tahun lalu itu, terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan dan proyek-proyek internasional dalam uji tuntas keuangan.
Karir Febriany di PT Vale berawal dari posisi Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan, selama tiga tahun. Dia kemudian ditugaskan di kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun. Di sana, Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan pemegang titel MBA dari UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore itu bertanggung jawab terhadap operasional Vale Base Metals di Indonesia, Jepang, China, Taiwan, dan Afrika. Sekembalinya ke Indonesia, dia menjabat sebagai Chief Financial Officer PT Vale pada 2018-2019, dan menjabat Deputy CEO selama 2 tahun, sebelum akhirnya dilantik menjadi CEO pada April 2021.
“Dalam perjalanan 14 tahun saya bersama Vale, saya bersyukur punya kesempatan untuk bekerja di berbagai negara dengan serangkaian tugas yang menarik sekaligus menantang. Mengemban tugas baru ini, saya berharap dapat mewujudkan agenda pengembangan dan rencana bisnis Perusahaan yang didorong oleh Tujuan bersama,” kata Febriany Eddy
Dia menambahkan bahwa nikel merupakan material penting untuk mewujudkan visi dekarbonasi dunia. “Terlepas dari tantangan yang luar biasa, kami berkomitmen untuk menerapkan praktik karbon netral dalam memproduksi nikel di 2050. Saya antusias untuk bekerja sama dengan tim yang bertalenta dan punya semangat bekerja keras di Indonesia dan secara global. Dengan SDM yang tepat dan budaya “belajar bersama”, PT Vale akan dapat mewujudkan ambisi menjadi perusahaan hebat yang dicintai oleh masyarakat luas,” kata Febriany, yang masuk dalam jajaran Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific (2015) itu.
Menjadi CEO di perusahaan yang bergerak di industri yang citranya begitu maskulin tidak menyurutkan semangat Febriany. Dia percaya bahwa keberagaman akan membawa perubahan ke arah yang positif. Difference makes all the difference. Hal itu sejalan dengan target Vale untuk menjadi “rumah” bagi seluruh talenta dengan merangkul keberagaman, menciptakan kesetaraan, dan mewujudkan inklusivitas. Febriany, yang terpilih sebagai Asia’s Top Sustainability Superwomen 2019 itu, juga aktif menyuarakan isu diversity, inclusion, dan sustainability, melalui berbagai forum, seperti Women in Mining & Energy (WIME), Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), dan kini menjabat sebagai Vice Chairman Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD).
Dengan pengalaman 14 tahun di Vale, Febriany memiliki pemahaman mendalam terhadap bisnis dan operasi PT Vale, maupun industri pertambangan secara keseluruhan. Merealisasikan agenda proyek pengembangan, menjadikan PT Vale sebagai entitas yang mengedepankan keberagaman dan inklusi, mencapai target karbon netral, dan mengupayakan PT Vale menjadi Perusahaan yang diterima dan dicintai masyarakat luas, adalah visi CEO perempuan pertama di Vale tersebut. Selamat, Ibu Febri!. (*)