Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kolaka Mendorong Kesadaran Mengurangi Pemborosan Pangan

  • Share

KOLAKA, WN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Dr. H. Muh Azikin, telah mengungkapkan bahwa hasil perhitungan Badan Pangan Nasional (BPN) menunjukkan bahwa setiap tahun, sebanyak 23 hingga 48 juta ton makanan berakhir sebagai sampah. Azikin mengungkapkan hal ini kepada wartawan di Kantor Ketapang pada tanggal 16 Oktober 2023, setelah membuka pasar murah pangan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia.

Azikin menjelaskan bahwa pemborosan pangan yang tinggi setiap tahun ini disebabkan oleh perilaku masyarakat, terutama di Indonesia. Masyarakat sering mengambil makanan berdasarkan nafsu ketika ada acara, pesta, atau hajatan, daripada mengambil sesuai kebutuhan. Banyak makanan yang diambil, tetapi tidak habis dimakan, akhirnya berakhir sebagai sisa yang dibuang, menjadi pemborosan pangan.

“Kita harus menghentikan pemborosan pangan, mengambil makanan sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan nafsu,” ungkap Azikin.

Azikin juga menyebutkan bahwa akibat pemborosan pangan ini, ekonomi Indonesia menderita kerugian sebesar antara Rp 213 hingga Rp 551 triliun setiap tahun, atau sekitar 4-5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemborosan pangan yang mencapai 48 juta ton setiap tahun ini, kata Azikin, bisa memberi makan kepada 61 hingga 125 juta jiwa penduduk Indonesia.

“Kita harus sadar dan mengubah pola pikir, terutama masyarakat Kolaka, untuk menghentikan pemborosan pangan dengan mengambil makanan sesuai kebutuhan. Agama juga melarang pemborosan pangan,” pungkasnya. (Pus)

>
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *