Sekilas perjalanan politik Sainal Amrin, Legislator Senior di Parlemen Kolaka

  • Share
Sainal Amrin saat pengambilan Sumpah jabatan sebagai Ketua DPRD Kolaka (doc Wonuanews)
Sainal Amrin saat pengambilan Sumpah jabatan sebagai Ketua DPRD Kolaka (doc Wonuanews)

KOLAKA-WONUANEWS, Sainal Amrin, salah satu Legislator senior di parlemen Kolaka telah memberi warna tersendiri dalam dunia perpolitikan di Kolaka.

Berikut perjalanan karir Sainal Amrin menuju parlemen Kolaka, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Sainal Amrin, politisi senior kelahiran Mowewe, 06 April 1959 sebenarnya memiliki karir birokrasi di pemerintahan Kabupaten Kolaka yang cukup bagus. Pernah penjadi pamong selama kurang lebih 14 tahun mengantarkannya pada sejumlah posisi strategis di karir birokrasinya, diantaranya pernah menjabat sebagai camat Ladongi.

Namun seiring waktu, membawanya pada satu tekad untuk hijrah dari ranah birokrasi ke dunia politik. Dan justru di dunia politiklah, karirnya semakin “bersinar”.

Partai Amanat Nasional (PAN) yang diinisiasi oleh tokoh reformasi H. Amin Rais menjadi pilihan awalnya berkarir di dunia politik. Tidak tanggung-tanggung dirinya langsung didaulat sebagai ketua DPD PAN Kabupaten Kolaka pada waktu itu.

Namun di partai berlambang matahari terbit tersebut karir politiknya tidak semulus impiannya. Dia pun memutuskan hijrah ke partai Golkar yang kala itu digawangi mantan Bupati Kolaka H. Adel Berty.

Di partai berlambang pohon beringin tersebutlah namanya semakin bersinar. Pada pemilu legislatif 2004, melalui daerah pemilihan III Kolaka bagian timur yang memang menjadi basisnya, Sainal Amrin akhirnya mampu mewujudkan impiannya duduk di kursi parlemen Kolaka.

Kiprah politiknya di partai Golkar mencapai klimaksnya dengan memegang jabatan sebagi Ketua DPD II Golkar Kolaka. Sebelum itu beberapa posisi penting di Golkar seperti Sekretaris AMPI Kolaka, Ketua Soksi Kolaka, dan wakil ketua DPD Golkar juga pernah didudukinya.

Berbarengan dengan dominasi partai Golkar di parlemen kala itu akhirnya mengantarkannya pada jabatan ketua DPRD Kolaka periode 2004-2009.

Menggapai puncak dalam karier politiknya di bumi “Wonua Sorume”, tidaklah mudah dirasakan politisi senior itu. Sainal Amrin boleh dikata telah melalui ujian yang ketat dan jalan yang berliku.

Intrik dan kharisma politik menonjol yang dimilikinya merupakan kelebihan tersendiri bagi pria yang akrab di sapa Boy itu.

Sebagai ketua DPRD Kolaka periode 2004-2009, andilnya cukup besar dalam membuat keputusan bersama dengan pemerintah bagi berbagai kegiatan pembangunan inftrastruktur dan sarana publik di Kolaka.

Dipenghujung periode pertamanya di DPRD Kolaka beberapa peristiwa politik penting kembali menguji perjalanan karir politiknya. Adanya dinamika suksesi kepemimpinan partai Golkar di tingkat pusat dan provinsi Sulawesi Tenggara berimbas pada impian politiknya.

Keinginan untuk maju sebagai calon Bupati Kolaka pada Pilkada tahun 2008 melalui pintu partai Golkar, harus kandas sebagai imbas konflik internal partai yang telah melambungkan namanya di kancah politik Kolaka.

Meski gagal maju di pilkada dan harus legowo di lengserkan dari kursi ketua DPD Golkar Kolaka waktu itu, bagi Sainal Amrin itu bukanlah akhir segalanya.

Sainal Amrin kembali memutuskan berpindah partai untuk merajut karir politiknya di Pemilu legislatif 2009. Pada pileg 2009 itu, meski memutuskan berpindah ke Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) yang terbilang partai pendatang baru di pentas politk nasional, Sainal Amrin mampu menunjukkan kualitasnya sebagai politisi ulung.

Dirinya meraih suara signifikan di derah pemilihan Kolaka I yang meliputi kecamatan Kolaka, Latambaga, Samaturu, dan Wolo yang akhirnya mengantarkannya pada periode keduanya di parlemen.

Walaupun periode kedua ini posisi Sainal Amrin tidak lagi menduduki posisi ketua DPRD, namun buah pikiran dan gagasannya di parlemen juga memberi andil bagi Kolaka.

Karena partai PDP tak lolos di Pemilu 2014, Pemegang gelar Sarjana Ekonomi pembangunan dan Magister Hukum itu  kembali memilih untuk pindah partai ke partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk kembali bertarung di pileg 2014 .

Dan dari pengalaman politiknya mengikuti dua pileg sebelumnya, Sainal Amrin mempu meyakinkan konstituennya kembali untuk terpilih sebagai legislator untuk periode ke tiga.

Di periode ke tiganya itu, Sainal Amrin menduduki jabatan sebagai Ketua Komisi II hingga di akhir masa jabatannya. Dirinya juga sempat menduduki posisi sebagai Ketua DPD Partai Hanura Sulawesi Tenggara.

Namun pada periode ini dirinya tak menyelesaikan masa tugasnya sebagai legislator di Parlemen Kolaka. Di masa-masa akhir jabatannya sebagai anggota parlemen, dirinya memutuskan mengundurkan diri dari partai Hanura dan masuk ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Keputusannya kembali untuk pindah partai tersebut, membuat dirinya harus rela menanggalkan kursinya di DPRD Kolaka sebagaimana aturan yang ada meski masa jabatannya sebagai legislator belum berakhir.

Beberapa kali berpindah partai, Sainal amrin pernah dijuluki sebagai “Kutu Loncat” dalam salah satu pemberitaan media lokal di Kolaka.

Dengan kalkulasi politik yang matang, keputusannya pindah partai tersebut kembali melambungkan karir politiknya. Bersama partai besutan Prabowo dirinya kembali terpilih sebagai anggota DPRD Kolaka di Pemilu Legislatif 2019.

Dan klimaksnya pada hari Senin 2 Desember 2019, dirinya dilantik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kolaka untuk periode 2019-2020 oleh ketua pengadilan negeri Kolaka dalam sidang paripurna DPRD Kolaka.

Namun diawal tahun 2020, lagi-lagi karir politiknya kembali diuji. Hanya selang tiga bulan usai pelantikannya sebagai Ketua DPRD Kolaka, Partai membuat keputusan mengejutkan bagi karir politiknya.

Pada tanggal 8 Februari 2020 DPP Gerindra mengeluarkan SK bernomor 002-0005/Kpts/DPP-GERINDRA/2020, yang isinya mendepak dirinya dari posisi Ketua DPRD Kolaka ke Ketua Fraksi Gerindra.

Berdasarkan Surat Keputusan partainya itu membuat rekan-rekannya di parlemen sepakat untuk memberhentikan dirinya sebagai Ketua DPRD Kolaka dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Kolaka pada Senin 28, September 2020.

Meski demikian, keputusan resmi pemberhentian dirinya belum dikeluarkan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara hingga saat ini.

Perjalanan hidup dan suratan tangan memang menjadi takdir dari Maha pencipta, seperti inilah yang kini sedang dilakoni oleh Sainal Amrin. Akankah karir politik dari politisi senior ini menuju anti klimaks?. Wallahu alam. (*)

>
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *