Haning Abdullah: HUT RI Ke-76 ditengah Pandemi adalah momentum tepat mengedepankan kemurnian UUD 1945 dan Pancasila

  • Share
Haning Abdullah, Ketua Komwil Sultra LMR RI BPH NMS

Kolaka, Wonuanews.com – Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) Lembaga Misi Reclasering (LMR-RI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Haning Abdullah,  mengatakan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia(RI) ke-76 di tengah Pandemi Covid-19 tahun ini adalah sebuah momentum tepat untuk mengedepankan kemurnian UUD 1945 dan Pancasila.

Hal itu diungkapkannya kepada media ini pada Senin 9/8 di kediamannya. Haning menuturkan bahwa perjalanan bangsa ini, kini sudah memasuki 76 tahun dan sejarah telah mencatat dengan tinta emasnya dimana UUD 1945 sebagai landasan konstitusional bangsa ini tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan, dan Pancasila sebagai sumber energi yang dahsyat bagi bangsa ini dalam menghadapi setiap permasalahan dan kesulitan.

Dengan kehadiran Pandemi Covid-19, kata Haning, nyaris semua orang terkejut dan bingung, sendi-sendi ekonomi selama ini berjalan dengan baik kini terusik, interaksi sosial tak bisa lagi dengan leluasa karena ada rambu-rambu Protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang harus dipatuhi dan dilaksanakan, sehingga bangsa ini kembali dihadapkan pada multi permasalahan.

“Kira harus akui dengan kehadiran pandemi Covid-19 bangsa ini harus diperhadapkan dengan multi permasalahan,” ujar Haning alumni salah satu PTN Makassar ini.

Kehadiran pandemi Covid-19 lanjutnya,  merupakan bencana kesehatan tidak hanya dirasakan oleh bangsa ini tetapi hampir semua negara terusik oleh bencana ini. Bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang dilemahkan tetapi hampir semua sendi-sendi dan nadi kehidupan diporak-porandakan. Ratusan ribu nyawa sudah hilang dan tidak mengenal status akibat bencana Covid-19.

Wabah Covid-19 menurut Haning telah memicu tidak sehatnya cara berpikir dari segelintir atau sekelompok elit yang memiliki sudut pandang bernuansa kepentingan politik, setiap waktu bisa meracuni cara berpikir rakyat sehingga tidak percaya dengan keseriusan pemerintah dalam upaya memutus mata rantai Pandemi Covid-19.

Dikatakannya bangsa ini menghadapi multi permasalahan bukan hanya persoalan kesehatan, politik, ekonomi yang serba memanas tetapi termasuk kehidupan beragama terganggu kebersamaan akibat adanya perbedaan sudut pandang dan pemahaman sejak adanya Covid-19.

“Penomena lapangan sejak adanya pandemi Covid-19 ini, cukup rentan untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak dan kelompok tertentu untuk memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI mungkin itu tanpa kita sadari,” kata Haning.

Lanjut Haning, momentum HUT RI Kemerdekaan RI ke-76 tahun 2021, menurutnya jangan hanya slogan-slogan dan kata-kata pencitraan diri yang menggaung, akan tetapi bagaimana kita kembali kenapas UUD 45 dan Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh dalam menghadapi persoalan bangsa dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

“Kita bangsa Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa. Berkemanusiaan dan berkeadilan, mengedepankan persatuan dan memecahkan permasalahan dengan musyawarah yang penjabarannya adalah keadilan sosial. Jadi tidak perlu ada pertentangan dan polemik, kalaupun berbeda pendapat dan sudut pandang itu biasa tapi intinya kita tetap mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara,”ujarnya.

Sebagai ummat beragama dan berbudaya menurut Haning harusnya menghargai perbedaan bukan justru saling bermusuhan, karena kita kembali ke sila ke-4 diselesaikan dengan musyawarah. Sebagai orang berketuhanan harus mimiliki sikap sabar, sabar mentaati petunjuk medis dalam situasi pandemi Covid-19 dengan patuh pada Prokes.

Dia juga mengungkapkan, berbagai upaya dan teori ilmiah lainnya dalam upaya memutus dan mengakhiri pandemi Covid-19 dari bumi NKRI INI ini, semua agama mengajarkan harus ada ihtiar usaha secara lahiriyah, dengan memohon doa dan berserah kepada sang pencipta sesuai agama dan kepercayaan masing masing. Nilai nilai luhur warisan leluhur negeri ini yang telah termaktub dalam UUD 45 dan Panca Sila adalah kekuatan energi yang dahsyat dalam menghadapi segala permasalahan yang dihadapi saat ini termasuk pandemi Covid 19, merupakan aplikasi nilai-nilai UUD 45 dan Pancasila dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Saya berbicara ini sebagai bentuk sumbangsi pendapat dan saran sebagai Ketua Komwil LMR-RI BPH NMS Sultra dimana kami adalah Missi Reclasering untuk selalu kembali ketatanan yang benar sesuai nilai nilai luhur negeri ini,” pungkasnya.

Mengakhiri ungkapannya ia mengajak kepada semua masyarakat tetap semangat memiliki idealisme Kebangsaan Indonesia dan keutuhan kedaulatan NKRI.

“NKRI itu harga mati tidak ada tawar menawar, dan menaati Prokes itu wajib demi untuk saling melindungi diri, melindungi keluarga dan juga melindungi orang lain,” ujar Haning pernah memperoleh penghargaan dari Harian Ujungpandang Ekspres sebagai narasumber teraktif.(pus)

>
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *