Kolaka, – Screenshoot sebuah pesan whatsapp dari grup Gugus Tugas Covid-19 Kolaka yang berisi laporan bahwa ada pejabat yang menggunakan mobil Fortuner DT 7 B enggan diperiksa di pos pemeriksaan Covid-19 batas lintas Sabilambo pada Rabu malam (15/4) beredar di media sosial whatsapp dan facebook.
Dalam isi pesan grup itu juga disebutkan bahwa pengguna DT 7 B yang tidak lain adalah Wakil Ketua DPRD Kolaka, Husmaluddin, juga berlaku kasar dengan menyemburkan asap rokok ke wajah petugas medis yang berjaga saat itu.
Berikut isi screen shoot pesan whatsapp tersebut : “Ada mobil Forchuner DT 7 B tadi melintas dari Unaaha, dia tidak mau diperiksa di Pos Lintas Sabilambo dimintai data pribadi sama ibu dari Dinkes, tapi dia emosi malah menyemburkan asap rokoknya ke muka ibu yg memintai datanya dgn alasan dia anggota DPR, mohon pencerahannya dgn kasus2 seperti ini karena memalukan mendengarnya mendengarnya. dan kasian buat pejuang garda depan kita yg sudah mempertaruhkan nyawanya siam malam meninggalkan keluarganya, demi keselamatan ribuan nyawa masyarakat Kolaka malah diperlakukan seperti itu”.
Isi screenshoot itu akhirnya dibantah oleh tenaga medis yang berjaga di pos Batas lintas Sabilambo Kolaka.
Kepada wartawan, Asrianingsih salah seorang petugas medis yang bertugas saat itu mengatakan tidak benar jika Wakil Ketua DPRD, Husmaluddin enggan diperiksa saat itu. Asri menuturkan, bahwa Wakil Ketua DPRD saat itu mengikuti SOP di posko pemeriksaan.
“Tidak benar kalau bapak itu tidak mau diperiksa, buktinya dia turun dan didata, diperiksa suhu tubuhnya, dia juga cuci tangan sebelum masuk ke posko,” terang Asri kepada wartawan (17/4).
Asri juga membantah jika Husmaluddin berlaku kasar dengan menghembuskan asap rokok ke wajahnya sebagaimana yang tertuang dalam pesan whatsapp tersebut.
“Tidak seperti itu, beliau memang merokok saat itu, lalu saya tegur, karena saya kan orang kesehatan, saya memang tegur beliau, jadi tidak benar kalau dia berlaku kasar menghembuskan asap rokok ke muka saya dengan sengaja,” ungkapnya.
Asri juga menyebut bahwa dia tidak mempermasalahkan itu. “Saya tidak masalahkan itu, hal biasa itu saat kita hadapi orang, makanya saya juga heran ada laporan seperti itu, “jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh suci, petugas medis lainnya yang melakukan pendataan saat Husmaluddin di periksa.
“Dia turun dan diperiksa, datanya ada tertulis, jadi tidak benar kamu dia tida mau diperiksa, ” ungkapnya.
Suci bahkan heran dengan beredarnya pesan whatsapp yang menyebut Husmaluddin enggan diperiksa oleh petugas.
“Makanya saya heran, katanya ada di laporan begitu, ” tutur Suci. Dia juga menyebut tidak pernah memberikan laporan dan menulis pesan whatsapp.
Senada dengan itu, Koordinator Pos Lintas Covid 19, Zulkarnain juga menyebutkan bahwa laporan WA tersebut tidak benar.
“Tidak ada kejadian seperti yang ditulis di WA itu, beliau di data kok, beliau turun, diperiksa, ada laporannya, ” tegasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Kolaka, Husmaluddin juga menyayangkan beredarnya pesan tersebut karena tidak sesuai fakta.
“Kalau tidak mau diperiksa kenapa saya turun dan saya juga ke posko, bahkan cuci tangan, lalu ditanya-tanya, jadi tidak benar kalau tidak mau diperiksa hanya karena saya anggota DPRD, dan saya tidak pernah berlaku kasar apalagi menyemburkan asap rokok dengan sengaja ke mukanya petugas, saya akui memang sedang merokok saat itu, tapi tidak mungkinlah saya kurang ajar seperti itu di depan banyak orang, jadi saya sesalkan ada WA seperti itu yang tidak sesuai fakta, ” jelas Lulung sapaan akrab Husmaluddin.
Meski demikian Legislator PAN itu juga mengaku tidak akan mempermasalahkannya.”Sudahlah, intinya saya tidak seperti itu, kita fokus saja pada masalah covid ini, ” tutupnya.