Kolaka, Wonuanews.com – Wakil Ketua DPRD Kolaka, H. Syarifuddin Baso Rantegau mengungkapkan Destinasi Wisata Sungai Tamborasi yang terletak di desa Tamborasi Kecamatan Iwoimendaa perlu mendapat pembenahan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata.
“Objek wisata kita ini sudah terkenal, kita harus bangga punya sungai terpendek di dunia, apalagi baru-baru ini mendapat Penghargaan Anugerah Pariwisata Indonesia, beberapa hal perlu dibenahi agar kunjungan wisatawan kita meningkat,” terang legislator PDI-P ini saat melakukan reses di Desa Tamborasi (19/6).
Dari kunjungannya tersebut beberapa hal perlu dibenahi diantaranya perbaikan fasilitas umum seperti toilet dan tempat mandi wisatawan.
“Ada beberapa toilet yang sudah rusak begitu juga tempat mandinya, Insya Allah akan kami kawal nanti untuk pendanaan perbaikannya, serta beberapa perbaikan lainnya,” terangnya.
Dari hasil resesnya juga, kata dia pembangunan fasilitas Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) di desa wisata itu yang hingga saat ini belum ada kejelasan.
“Ini juga penting, sebab fasilitas kesehatan di dekat tempat wisata adalah hal yang tidak bisa dikesampingkan, kata pak desa tadi hingga saat ini belum ada kejelasan, Insya Allah akan kami pertanyakan ke dinas terkait,” katanya.
Selain itu kata dia untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan dia juga meminta kesadaran semua warga dan wisatawan agar menjaga kebersihan di lingkungan wisata serta mematuhi protokol kesehatan.
“Ini juga yang penting, kepada pengunjung marilah kita jaga tempat wisata ini, jangan mengotorinya, kita juga harus menjaga protokol kesehatan, sebab kalau bersih dan aman tentu wisatawan akan semakin tertarik berkunjung,” jelasnya.
Hal lain yang ditekankan oleh Wakil Ketua DPRD Kolaka ini juga, adalah terkait pembelian tiket. Dari curhatan pengelola dan Kepala Desa setempat, kata dia beberapa pejabat dari Kolaka sering meminta untuk digratiskan tiket masuk, padahal tiket masuk di tempat wisata ini sangat murah.
“Saya minta kesadarannya semua pejabat yang mau wisata janganlah minta gratis, kasiahan pak desa dan pengeloalnya, tiket disini paling murah hanya Rp 5000, di beberapa tempat yang saya kunjungi lebih dari itu, malah kalau menurut saya ini perlu dinaikkan agar bisa membantu pengelola dalam perbaikan objek siata kita ini,” paparnya.
Dia juga berharap, kepada dinas terkait unutk gencar melakukan promosi tempat wisata ini gara semakin terkenal dan wisatawan tertarik untuk berkunjung.
“Kalau bisa kita harus terus promosikan, misalnya membuat poster tentang objek wisata ini kemudian di pajang di bandara atau ditempat umum,” tutupnya. (tey)