KOLAKA, WN – Dinas Kesehatan Kolaka, Sulawesi Tenggara, menggelar Jambore Kader Posyandu di Taman Kota Kolaka pada tanggal 4 September 2023. Lomba Kader Posyandu diikuti oleh PKK, Pj Promkes, dan Kader Posyandu dari setiap Puskesmas di seluruh kecamatan Kabupaten Kolaka.
Jenis kegiatan yang dilombakan dalam acara Jambore Kader Posyandu terdiri dari:
1. Lomba penyuluhan dengan durasi 3-5 menit oleh peserta tunggal dengan tema imunisasi, PD3I, ASI eksklusif, tablet tambah darah, dan tanda bahaya bayi balita.
2. Lomba yel-yel Posyandu dengan durasi 3-5 menit oleh peserta kelompok sebanyak 5 orang.
3. Lomba mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS) dan plotting KMS oleh dua peserta.
4. Lomba 25 kecakapan kader.
Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei, dalam sambutannya yang disampaikan oleh Penjabat Sekda Kolaka, H. Muh Bakri, mengungkapkan bahwa sesuai dengan UU RI No. 17 tahun 2023 tentang kesehatan pasal 13, pemerintah bertanggung jawab untuk memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
Bakri juga menyebut bahwa Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) di desa-desa melakukan upaya untuk memampukan masyarakat mengenali dan menyelesaikan permasalahan kesehatan. “Jadi, salah satu peran Posyandu adalah upaya kesehatan yang dikelola bersama masyarakat,” ungkap Bakri.
Dia juga menekankan bahwa pelayanan kesehatan dasar harus mencakup semua siklus kehidupan, mulai dari kehamilan, bayi balita, anak pra-sekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif, hingga lansia.
Selanjutnya, Bakri menjelaskan bahwa penataan kelembagaan pelayanan kesehatan di tingkat desa/kelurahan mengusulkan integrasi layanan primer dalam satu wadah, yaitu Posyandu, yang sesuai dengan amanat UU Desa. Posyandu berperan sebagai transformasi layanan kesehatan dasar dalam mendukung upaya pencapaian keluarga sadar gizi, membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi, termasuk stunting, sehingga tercipta keluarga yang bahagia dan sejahtera.
“Pokja Posyandu memiliki peran penting dalam berkolaborasi dengan Pemerintah Desa dan PKK dalam pembangunan kesehatan, terutama dalam penanggulangan stunting, serta angka kematian ibu dan bayi,” tambahnya. (Pus)