Bendungan Wundulako wisata alternatif warga di masa pandemi

  • Share
Pengunjung ayng sedang berwisata di Bendungan Wundulako / Wonuanews-Darwisi Sarkani
Pengunjung ayng sedang berwisata di Bendungan Wundulako / Wonuanews-Darwisi Sarkani

Laporan: Darwis Sarkani

KOLAKA, WONUANEWS – Bendungan Wundulako yang terletak di desa Tikonu Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara menjadi salah satu lokasi wisata alternatif warga sekitar ditengah pandemi COVID-19.

Bendungan Wundulako tidak seperti lokasi wisata lainnya yang ada di Kolaka dengan sajian menarik beberapa spot yang bisa di kunjungi namun bendungan yang dibangun sekitar tahun 80 an itu dikelilingi oleh tanaman kayu jati milik warga setempat.

Yuyun salah satu warga Kota Kolaka memilih berwisata di bendungan sungai tikonu karena akses jalan yang mudah dijangkau serta dekat dan dipadu oleh suasana pedesaan sehingga mempunyai daya tarik tersendiri.

“Memang banyak tempat wisata yang letaknya sangat dekat dengan kota namun bendungan tikonu juga menjadi salah satu lokasi wisata yang menarik,” katanya.

Sementara Sabaruddin salah satu warga Tikonu menjelaskan bendungan ini bukan sebagai salah satu obyek wisata namun sering ramai di kunjungi warga sekitar dan dari luar Kecamatan Wundulako karena akses yang mudah di jangkau serta aliran sungainya yang jernih serta aman bagi warga untuk mengisi liburan.

Apalagi kata dia disaat hari libur bendungan Tikonu ini ramai dikunjungi oleh warga diluar desa Tikonu bahkan lokasi hutan sering dijadikan arena touring bagi pencinta motor cross karena arena yang menantang adrenalin.

” Dikawasan bendungan juga nampak hamparan pohon jati sehingga menambah pesona bagi warga yang sering berpetualang,” katanya.

Selain itu kata Sabaruddin didesa Tikonu juga ada lokasi wisata budaya yakni makam raja Sangia Ni Bandera yang letaknya tidak jauh dari Bendungan Wundulako yang kini dijadikan tempat wisata budaya kerajaan Mekongga.

Sebagai warga sekitar,Sabaruddin juga berharap kepada para pengunjung agar memperhatikan sampah sehingga kebersihan diareal lokasi bendungan tetap terjaga dan mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan anjuran Pemerintah.

Apalagi kata dia pihak Pemerintah Desa juga tidak memungut biaya kepada setiap pengunjung sehingga kebersihan dan kesehatan bersama wajib dijaga.

>
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *