Kolaka, – Sulawesi Tenggara rupanya memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak. Bebeapa diantaranya bahkan merupakan endemik atau hanya ada di daerah itu. Salah satunya adalah tumbuhan Begonia.
Untuk diketahui beberapa jenis Begonia memiliki potensi terutama sebagai tanaman hias karena keunikan bentuk serta warnanya. Selain itu beberapa diantaranya berpotensi sebagai tanaman obat dan umumnya semua jenis Begonia dapat dimakan sebagai lalapan, campuran bumbu masak atau penghilang dahaga.
Dari laporan Jurnal Ilmu hayati yang diterbitkan oleh pusat penelitian Biologi LIPI tahun 2010, dengan judul Keanekaragaman Begonia (Begoniaceae) dari kawasan Gunung Watuwila dan Gunung Mekonga Sulawesi Tenggara oleh peneliti LIPI Deden Girmansyah, ditemukan beberapa jenis begonia.
Dari hasil penelitian disebutkan dalam jurnal itu diperoleh beberapa jenis baru. Dilaporkan sedikitnya ada 6 jenis begonia yang tersebar di kedua gunung tersebut. Memang tidak banyak jumlahnya tetapi sangat besar artinya bagi dunia pengetahuan karena dari 6 jenis yang ditemukan, 3 jenis diantaranya merupakan jenis baru.
Jenis baru pertama adalah Begonia sp “watuwilaensis”. Dari sekitar 30 jenis Begonia yang ada di Sulawesi, Begonia jenis ini belum pernah dipublikasikan.
Salah satu ciri khas yang dimiliki jenis ini adalah jumlah bractea ganda yang mendukung bunga jantan, juga sistem perbungaan yang sangat berbeda dengan kelompok Begonia berbatang tebu/ Seksi Petermannia.
Selain itu sistem perbungaan yang unik dan jumlah bunga jantan dan betina yang banyak mencapai sekitar 30 buah per perbungaan, merupakan karakter yang tidak biasa ditemui pada seksi Petermannia.
Diperkirakan jenis ini lebih dekat dengan seksi Platycentrum. Sedangkan seksi ini belum pernah dilaporkan dari Sulawesi.
Kedua adalah Begonia sp “aptera var hirta”. Varitas begonia ini sangat jarang dijumpai dalam ekspolorasi di Sulawesi Tenggara.
Perawakannya mirip dengan Begonia aptera, tetapi memiliki perbedaan yang sangat jelas pada bulu yang menutupi seluruh perawakannya.
Hampir keseluruhan permukaan perawakannya ditutupi oleh bulu-bulu putih, termasuk buahnya. Pinggir daun bergerigi ganda tidak beraturan dan berbeda dengan Begonia aptera yang relatif rata tidak bergelombang.
Buah tidak berbintik putih dan ukurannya lebih kecil dari Begonia aptera. Permukaan luar tenda bunga berbulu kasar sedangkan warna putiknya lebih pucat.
Dan yang ketiga yaitu Begonia sp “mekonggaensis” . Jenis ini ditemukan dalam koloni kecil, tingginya kurang lebih 50 cm. Jenis ini termasuk ke dalam seksi Petermannia.
Ciri khas yang dimiliki jenis ini adalah bunga jantan dan betina tidak dalam satu individu. Warna tenda bunga betina bervariasi dari putih sampai merah muda dengan garisgaris agak kecoklatan.
Dari pengamatan dilapangan ternyata jenis yang tumbuh di tempat yang landai disepanjang jalan setapak memiliki bunga berwarna putih.
Sedangkan jenis yang tumbuh di lereng dengan perbedaan ketinggian kurang lebih 100m memiliki warna merah muda dengan garis-garis coklat pada tenda bunganya. Perbedaan karakter ini menurut asumsi sementara diakibatkan oleh keasaman tanah dan sinar matahari.
Dengan penemuan itu menambah koleksi temuan jumlah Begonia di pulau Sulawesi. Terjadi penambahan 2 jenis Begonia baru dan 1 varitas baru, sehingga jumlah total temuan Begonia di Sulawesi menjadi 33 jenis. (*)