Kolaka, Wonuanews.com – Angka kematian dan jumlah pasien yang terpapar virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara terus bertambah di tahun 2021 ini. Dari data Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Kolaka, tercatat hingga pekan pertama Agustus tahun 2021 ini ada 33 orang meninggal akibat kasus Covid-19 dan total terkonfirmasi sebanyak 1.259, sementara yang masih dalam perawatan sebanyak 200 orang termasuk rawat inap dan isolasi mandiri.
Meningkatnya jumlah kematian dan angka orang terpapar Covid-19 di wilayah tersebut disoroti oleh Koordinator penanganan Covid-19 DPRD Kolaka, dr. Hakim Nur Mampa. Menurutnya penanganan penanganan Covid-19 di Kolaka belum maksimal.
“Padahal saya sudah memberikan warning mulai tanggal 11 Juli lalu, saat itu jumlah kasus positif yang dirawat baru mencapai 78 orang, sekarang terjadi peningkatan kasus hingga mencapai 160%, saya langsung mengajak ketua komisi tiga untuk pertemuan dengan Dinkes dan pihak RSBG untuk antisipasi dan saya menyampaikan laporan saat paripurna hasil reses tentang masalah ini yang harus menjadi perhatian, saya sudah mewanti-wanti bahwa early warning system harus diaktifkan, dan saya melihat Gugus Tugas tidak mengolah data-data tersebut menjadi data statistik yang bisa menjadi perhatian Bupati atau pemerintah setempat,” papar alumnus kedokteran Universitas Trisaksti tersebut pada Jumat (13/8).
Legislator PAN yang juga pernah menjadi dokter di Puskesmas Pasang Kayu Dinkes Mamuju Sulawesi Barat itu juga menyayangkan pihak terkait yang tidak proaktif dalam mengantisipasi peningkatan kasus tersebut.
“Sayang sekali saya melihat mereka adem-adem saja bahkan hanya fokus vaksinasi, sedangkan 3 T tidak dilaksanakan maksimal sehingga lonjakan hebat terjadi, dan dalam paripurna pandangan umum LKPJ Bupati, masalah ini juga sudah kami suarakan, kami telah menyampaikannya, namun bupati tidak memberikan tanggapannya tentang Covid-19 di pandangan umum PAN,” jelas mantan SVP PT Antam UBPN Sultra itu.
Melihat tingginya angka kematian dan orang terpapar Covid-19 di Kolaka, Anggota Komisi I DPRD Kolaka itu juga meminta penanganan Covid-19 di Kabupaten Kolaka jangan hanya sebatas seremonial saja.
“Sekarang baru sibuk dengan posko sana-sini, saya melihat lebih kearah seremonial, tapi mudah-mudahan mereka paham arti dan tugas posko Covid-19 yang tidak hanya sebatas mendirikan tenda dan tidak ada aktivitas yang bermakna tentang penanganan Covid-19,” tegasnya.
Dia juga meminta dalam penanganan pasien Covid-19 yang dirawat inap di Rumah Sakit untuk dilakukan secara cepat, tepat dan kualitasnya ditingkatkan.
“Soal angka kematian penting karena melihat fatality ratenya dan soal kematian menjadi penting melihat kecepatan dan ketepatan dalam diagnostik dan kualitas dan kesiapan RS dalam penanganan saat dirawat,” jelasnya.
Selain itu, dr Hakim juga menyoroti tidak adanya laporan tentang Tracing yang sudah pernah dilakukan, sehingga tidak ada data mengenai angka pasti positif rate Covid-19.
“Sehingga tidak ada orang dengan stastus OTG berkeliaran dan saya tidak tahu angka tracing kita berapa, karena ini tidak pernah dilaporkan dan akhirnya kita tidak tahu berapa pasti PR (Positif Rate) kita, ini kalau Pemda yang nakal dia akal-akali menjadi permainan sehingga dianggap penanganan Covid-19 di wilayahnya baik karena yang positif terlihat sedikit, padahal kerena Tracingnya tdk dilakukan dengan baik dan pemeriksaannya tidak maksimal alias tidak sesuai ketentuan WHO,” paparnya.
Sehingga dia meminta startegi 3T (Tracing, Testing, Treatment) untuk dilaksanakan dengan maksimal dalam penanganan Covid-19 agar bisa menekan penyebaran Covid-19.
“Yang penting harus menjadi perhatian juga adalah 3T dan harusnya terutama Tracing menjadi prioritas supaya bisa kita lokaliasir orang pengidap dan tidak, saya sebetulnya gregetan dengan cara Gugus maupun Dinkes dan khususnya Pemda dalam penanganan Covid-19,” tegasnya.
Dia juga berharap masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dan melindungi diri dari penyebaran Covid 19 dengan tetap membiasan 3M yaitu pakai masker dengan cara yang benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan. (kai)