KOLAKA, WN — Dinas Perikanan Kolaka Sulawesi Tenggara memberikan pelatihan kepada para nelayan di Kampung Nelayan Maju (Kalauju) Desa Hakatotobu, Kecamatan Pomalaa, tentang cara membuat jaring insang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kolaka, Agus Salim Pamus, saat ditemui oleh media ini di ruang kerjanya pada tanggal 23 Agustus 2023.
Kepala Dinas Agus Salim menjelaskan bahwa pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini ditujukan untuk memberikan pembelajaran kepada 25 orang nelayan yang tergabung dalam Kalauju Desa Hakatotobu. Desa Hakatotobu dipilih sebagai bagian dari kategori Kalauju karena wilayah ini merupakan sentra produksi tangkap dan kawasan pemukiman nelayan yang belum teratur.
Oleh karena itu, wilayah ini perlu dikelola dengan baik, termasuk dalam hal akses ekonomi, penataan lingkungan, pemukiman yang teratur, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). “Inti dari pelatihan pembuatan jaring insang ini, yang dilakukan dengan pelatih berlisensi, adalah bagaimana meningkatkan pendapatan ekonomi agar masyarakat nelayan dapat hidup lebih sejahtera,” jelas Kepala Dinas.
Lebih lanjut, Kepala Dinas menjelaskan bahwa pelatihan teknis pembuatan jaring insang (gilnet) diberikan kepada 25 nelayan dari Kalauju Hakatotobu. “Keunggulan dari jaring insang ini adalah kemampuannya dalam menangkap ikan dalam jumlah yang besar, baik ikan yang bergerombol di permukaan, di tengah, maupun yang berada di dasar perairan.” Jaring insang ini diajarkan kepada nelayan untuk didesain sesuai dengan kebutuhan. Meskipun bahan dasarnya sama, namun setiap desain memiliki perbedaan,” paparnya.
Sebagai contoh, ia mengilustrasikan pembuatan jaring insang untuk menangkap ikan di permukaan air dengan kedalaman 10 meter, seperti ikan layang, ikan tongkol, dan cakalang. “Jadi, untuk menangkap ikan dengan jaring insang terdapat tiga kategori, yaitu ikan di permukaan, di tengah, dan di dasar. Setiap kategori memiliki jenis jaring dan pemberat yang berbeda,” pungkasnya. (pus)
