Jakarta, – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menyampaikan bahwa saat ini Perseroan masih menjalankan operasi secara normal. Hal itu disampaikan melalui press releasenya untuk menanggapi beberapa pemberitaan yang mengatakan bahwa PT Vale Indonesia telah berhenti beroperasi akibat pandemi COVID-19.
Deputy CEO PT Vale, Febriany Eddy dalam realese itu menyampaikan pandemi yang melanda dunia hingga saat ini memang mengakibatkan perlambatan perekonomian regional dan global yang berdampak pula pada penurunan harga komoditas tambang termasuk nikel.
“Namun hingga akhir Kuartal I-2020, kinerja operasional PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) masih sangat baik. Hal tersebut tercermin pada pencapaian target produksi Kuartal I-2020 sebanyak 17.614 ton nikel dalam matte,” papar Febriany Eddy (10/5).
Lanjutnya, hingga saat ini, PT Vale masih menjalankan operasional sesuai target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2020 dengan mempertahankan angka produksi seperti tahun 2019 yakni 71.000 ton nikel dalam matte.
“Di tengah masalah pandemi COVID-19, hasil produksi kuartal I PT Vale lebih tinggi 35% dibanding volume produksi Kuartal I-2019. Perusahaan yang didukung para kontraktor masih dapat menjalankan operasional dengan aman sesuai target sehingga mampu menghasilkan volume produksi yang baik. Sejauh ini dampak pandemi masih dapat dikendalikan sehingga Perusahaan dapat terus beroperasi dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja,” ungkap Deputy CEO PT Vale Febriany Eddy.
Febriany juga menambahkan, menghadapi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, sebagaimana entitas bisnis pada umumnya, PT Vale juga menyiapkan perencanaan keberlangsungan bisnis untuk mengantisipasi dampak yang lebih serius terhadap operasional bila pandemi terjadiberkepanjangan. Perencanaan dibuat dengan mempertimbangkan tingkat penyebaran COVID-19, ketersediaan tenaga kerja dan faktor-faktor non-teknis lainnya.
“Apabila dampak pandemi ini telah membahayakan kesehatan dan keselamatan pekerja, maka PT Vale telah menyiapkan skenario pengurangan produksi bahkan penghentian operasi (shutdown) . Namun PT Vale menyadari bahwa keputusan pengurangan produksi atau shutdown bukanlah suatu keputusan yang mudah karena operasi PT Vale di Sorowako masih sangat berpengaruh terhadap aspek sosial-ekonomi setempat. Kita berharap agar situasi tetap terkendali sehingga Perusahaan dapat mengemban tanggung jawab untuk terus beroperasi dengan aman,” tambah Febriany Eddy
Sembari menjalankan operasi secara normal, PT Vale juga terlibat memberikan dukungan bagi para pemangku kepentingan dalam penanganan COVID-19. PT Vale melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 di tingkat provinsi, kabupaten hingga kecamatan di area operasional Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
“Kami menyadari bahwa selain upaya-upaya Perusahaan, upaya kolaboratif yang dilakukan bersama pemerintah daerah dan masyarakat setempat juga sangat penting dalam pencegahan penyebaran virus. Tanpa kerjasama semua elemen ini, upaya sepihak saja tentu tidak akan cukup,” tambah Febriany Eddy.
Selain itu kata Febry, PT Vale juga terus melakukan upaya memutus mata rantai virus corona di lingkup perusahaan.
“Untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona, PT Vale berinisiatif melakukan rapid test secara massal untuk para karyawan dan kontraktor kami. Jumlahnya lebih dari 10.000 karyawan. Kegiatan telah kami lakukan sejak 4 Mei 2020 dan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan hingga seluruh karyawan dan kontraktor selesai menjalani tes ini,” imbuh Febriany.
PT Vale juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Gugus Tugas dalam melakukan kegiatan rapid test. Hingga saat ini, PT Vale telah mendistribusikasi lebih dari 50,000 alat rapid test ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di beberapa provinsi dan kabupaten sekitar area operasi Perusahaan. (*)