Sorowako, Wonuanews – Beginilah pemandangan semburan air di saat pintu air pada bendungan PLTA Balambano dibuka. Cantik dan eksotis dipandang mata. Tekanan air dari bendungan setingigi 92 meter mendorong air keluar sepanjang puluhan meter dan jatuh ke sungai Larona yang meciptakan pemandangan yang eksotis.
Sementara itu, dari atas bendungan juga terlihat tebing-tebing subur yang ditumbuhi tanaman hijau. Di atas bendungan inilah keindahan dan eksotisme pemandangan semburan air saat pintu air PLTA Balambano dibuka bisa disaksikan.
Pembukaan pintu air ini dimaksudkan untuk mengontrol ketinggian air di bendungan PLTA yang pasokan airnya berasal dari danau Matano, Mahalona dan Mowuti.
PLTA ini adalah salah satu tiga PLTA milik PT Vale di Sorowako Sulawesi Selatan yang dioperasikan untuk memasok kebutuhan listrik pada pabrik pengolahan nikel mate PT Vale Indonesia.
PLTA ini dibangun pada tahun 1995 dan beroperasi pada tahun 1999. Balambano terdiri dari sebuah bendungan, dua unit pipa besar, dua unit turbin dan mampu memasok energi listrik sebesar 110 Megawatt.
Penggunaan PLTA ini adalah salah satu implementasi dari visi PT Vale peduli akan lingkungan dan alam dalam aktivitas pertambangan yang dilakukan dengan paraktek dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan.
Dengan PLTA ini, Vale mengkalim mampu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan PLTA. Selain itu, Vale juga mengkalim penggunaan tiga buah PLTA pada kegiatan perusahaannya dapat mengurangi Emisi Karbon sebanya 1,5 ton setiap tahun, mengarangi pengunaan 13 juta Barrel High Sulphur Fuel Oil (HSFO) sekaligus mengurangi sekitar 3 Milyar liter penggunaan Solar setiap tahun.
Energi listrik yang dihasilkan dari PLTA milik Vale juga tidak hanya untuk kegiatan operasional pertambangan semata, namum Vale juga mendistribusikan sebesar 8 megawatt kepada masyarakat sekitar melalui PLN.
