KOLAKA,WONUANEWS – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka terpaksa harus menunda program pengadaaan atau pembelian mesin pengolah biji buah kakao (coklat) untuk tahun 2020 ini dikarenakan adanya rasionalisasi anggaran.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra) Hasbir Jaya Razak, usai mengikuti rapat gabungan Komisi di DPRD Kolaka pada(7/7/2020).
Padahal kata Hasbir, program pembelian mesin pengolahan biji kakao senilai Rp 800 juta lebih itu merupakan program yang sangat ditunggu oleh petani Kakao di Kolaka.
Dikatakannya bahwa rencana pengadaan mesin penggilingan akan ditempatkan di area kampung Coklat Kelurahan Balandete Kecamatan Kolaka, yang tujuannya untuk mengolah biji Kakao Kolaka agar lebih bernilai ekonomi.
“Kita ini mau mengembalikan citra Kolaka yang pernah jaya sampai dikenal di manca negara sebagai penghasil Kakao nomor satu, sekarang kita mau biji Kakao ini diolah dalam bentuk bubuk siap saji sehingga lebih bernilai lagi, tapi sayangnya pengadaan mesinnya ditunda tahun depan,” ungkap Hasbir.
Meski demikian dia berharap tahun depan program tersebut bisa direalisasikan sehingga apa yang menjadi tujuan dari program itu dapat terwujud.
“Jadi kita menunggu lagi di tahun anggaran berikutnya, Mudah-mudahan sudah tidak ada kendala,” ujar Hasbir. (naz)