KOLAKA, WONUANEWS – Seorang lansia yang merupakan pasien probable Covid-19 di Kolaka, Sulawesi Tenggara meninggal dunia di rumah sakit Benyamin Guluh (RSBG) Kolaka pada Kamis (5/11/2020) dini hari.
Selain hasil rapid test dinyatakan reaktif, pasien tersebut juga didiagnosa menderita sejumlah penyakit lainnya saat dirawat selama dua hari diruang isolasi. Karena dinyatakan reaktif, pemakaman jenazah pasien probable tersebutpun kemudian dilakukan dengan protokol Covid-19.
“Bahwa tadi telah meninggal dunia seorang laki-laki umur 63 tahun dengan diagnoisis pasien probable dan telah dikuburkan secara protokol Covid-19, adapun kronologoisnya yaitu pada tanggl 3 November, masuk RS dengan keluhan nyeri punggung dan nyeri perut, kemudian setelah diagnosis pasiuen tersebut menderita jantung koroner dan ada riwayat stroke dan juga menderita hipertensi , kemudian setelah diperiksa laboratorium ada kelainan darah yaitu peningkatan jumlah sel darah putih dan dari hasil rapid test yang bersangkutan reaktif,” ungkap dr Muh. Aris, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kolaka melalui siaran persnya.
Lanjut Aris, saat dirawat di ruang isolasi RSBG kondisi pasien terus memburuk, dan sekitar pukul 03 dinihari waktu setempat pasien meninggal dunia.
“Saat dirawat di ruang isolasi, kondisi pasien semakin melemah, dan tadi pada sekitar pukul 3 subuh, pasien dinyatakan meninmggal oleh dokter RSBG,” jelasnya.
Pasien yang beralamat di desa Meura Kecamatan Samaturu tersebut kemudian dipulangkan untuk dimakamkan dengan protokol Covid-19 setelah dilakukan komunikasi dengan keluarga pasien.
“Setelah bernegosiasi dengan keluarga pasien, Alhamdulillah keluarga pasien setuju dimakamkan dengan protokol Covid-19 sesuai juknis, ” jelasnya.
Pasien tersebut kemudian dimakamkan dengan prtotokol Covid-19 di pekuburuan keluarga di kampung halamannya desa Meura Kecamatan Samaturu pada sekitar pukul 11 waktu setempat oleh tim pengubur Covid-19 Kolaka.
Dengan kasus tersebut jumlah pasien probable Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Kolaka kini bertambah menjadi 9 kasus.
“Kepada seluruh warga mari kita senantiasa menjaga protokol kesehatan, dan kepada pihak keluarga pasien kami ucapkan terima kasih banyak atas kerjasamanya,” tutupnya. (kai)