KOLAKA, WONUANEWS – Kunjungan lapangan sejumlah angota Komisi III dan I DPRD Kolaka di perlintasan masuk Jetty perusahaan tambang PT Akar Mas Internasional (AMI) di desa Hakatutobu, kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara berakhir ricuh pada Rabu (31/3).
Sejumlah pekerja di jetty dan warga sempat mengamuk berusaha mengejar beberapa mahasiswa dari Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kolaka Selatan (HIPMA Kolsel) yang ikut dalam rombongan anggota DPRD tersebut.
Menurut sejumlah warga yang sebelumnya telah berkumpul di lokasi tersebut menganggap apirasi mahasiswa yang mempertanyakan legalitas jetty PT AMI telah menghambat aktivitas mereka bekerja di jetty dan perusahan tambang tersebut.
“Dimana kalian saat jetty ini mau dibangun?, nanti sudah jadi dan beroperasi dan menjadi tempat kami bekerja baru kalian datang mau memacetkan produksi di Akar Mas, kalau memang masalah perizinan itu sementara diproses, jangan datang disini bersama DPRD baru mau hentikan,” ujar Abadi di hadapan para mahasiswa yang ikut dalam rombongan DPRD Kolaka.
Bahkan menurut mereka, aspirasi para mahasiswa tidak murni karena sempat meminta sejumlah uang kepada pihak perusahaan.
“Ini minta uang seratus juta pertongkangnya, apa idelasinya begini?,” tunjuk salah satu warga kepada mahasiswa.
Situasi pun memanas dan sejumlah orang di jetty tersebut mendatangi para mahassiwa. Untuk menghindari keributan akhirnya rombongan mahasiswa HIPMA Kolsel dievakuasi keluar jetty dengan kendaraan.
Namun saat akan keluar dari gerbang masuk, sejumlah orang menghadang dan memukul kendaraan yang ditumpangi para mahasiswa. Beruntung pihak kepolisian dan TNI yang ada di lokasi tersebut dapat menenangakan situasi dan para mahasiswa pun kelauar dari jetty dengan selamat.
Akibat peristiwa tersebut, kunjungan lapangan DPRD terkait aspirasi mahasiswa yang mempertanyakan legalitas atau izin melintas dan terminal khusus Jetty PT AMI tersebut dihentikan.
Sejumlah anggota DPRD yang dikonfirmasi tak mau berkomentar dan hanya menyesalkan adanya peristiwa tersebut.
Untuk diketahui, kunjungan DPRD Kolaka tersebut memang sudah diagendakan karena adanya aspirasi mahasiswa dari HIPMA Kolsel yang menganggap aktivitas di jetty PT AMI ilegal karena belum memilki izin melintas dari BPJN. (kai)