Kadis Kesehatan Kolaka Sebut Pencegahan Stunting Butuh Kerja Sama Lintas Sektor

  • Share
Kadis Kesehatan Kolaka Harun Masirri saat membuka pertemuan dan pelatihan kader dan nakes cegah stunting

KOLAKA, WN– Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, Harun Masirri, menyebut pencegahan stunting membutuhkan penyelesaian secara lintas sektoral, apalagi saat ini stunting merupakan issu nasional yang lagi marak dibicarakan disemua tempat dan disegala keadaan, sehingga harus mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak dimasa depan.

“Pencegahan stunting perlu dilakukan secara terkoordinasi dan lintas sektor yang melibatkan semua pihak termasuk para kader dan bidan desa yang menjadi ujung tombak penggerakan dan pemberi pelayanan di desa mulai dari masa hamil, bahkan sejak remaja sudah harus minum TTD sekali seminggu dan ibu hamil 90 tablet selama kehamilannya untuk mencegah terjadinya anemia dan perdarahan saat melahirkan, anak yang baru lahir harus mendapat IMD dan asi eksklusif sampai usia 6 bulan kemudian dilanjutkan dengan MP-ASI dan tetap memberikan asi sampai dengan usia 2 tahun,” kata Harun saat membuka Kegiatan Pertemuan dan Pelatihan Kader Stunting dan Nakes tingkat Kab. Kolaka tahun 2022 di salah satu hotel di Kolaka pada 30/9/2022.

Dikatakannya saat ini berdasarkan PP No.72 tahun 2021 sasaran berisiko dalam hal ini keluarga dengan 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran)  akan mendapat pendampingan dari tim pendamping keluarga.

“Kader harus dapat memastikan stiker  p4k tertempel dirumah setiap ibu hamil sehingga dapat dengan mudah memberikan pertolongan jika terjadi komplikasi,” tegasnya.

Dia juga mengatakan bahwa peran kader dalam menurunkan angka kematian ibu dan stunting sangat besar, sehingga kegiatan yang akan berlangsung dalam dua hari itu dapat memberi pengetahun yang labih banyak dan lebih baik lagi bagi kader dan nakes.

“Kami mengharapkan agar pertemuan ini dapat berjalan sesuai dengan harapan dan nantinya akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta kepedulian bapak ibu kader untuk dapat berkontribusi dalam konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting dan kematian ibu/balita di Kab. Kolaka,” harapnya.

Peserta kegiatan pelatihan cegah stunting

Sementara Ketua Panitia pelaksana kegiatan itu, Nur Afni Suryani Gavoer, dalam laporannya mengatakan peserta pertemuan tersebut berjumlah 108 orang yang terdiri dari Kader Posyandu, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Bidan Desa dari 27 Desa/Kel lokus di Kabupaten Kolaka.

“Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas kader dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, dengan menghadirkan narasumber dari Dinkes Kolaka, Bappeda Kolaka, dan Dinas PMD Kolaka,” papar Afni. (pus)

>
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *