Harun Masirri: Masyarakat Perlu Pahami Dampak Stunting Pada Kehidupan Anak

  • Share
Harun Masiri, Kadis Kesehatan Kab. Kolaka

KOLAKA, WONUANEWS – Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra) Harun Masirri, kepada media ini menjelaskan bahwa masyarakat perlu memahami penyebab Stunting serta apa dampaknya terhadap kehidupan anak. Dikatakannya di tahun 2021 Kabupaten Kolaka, angka stunting mencapai 14,6 persen.

“Angka ini masih jauh dari target nasional, sehingga dalam menuntaskan stunting dibutuhkan komitmen dari semua pihak,” ungkap Harun, usai bertindak selaku moderator pada saat pertemuan lintas sektor dalam rangka rembuk stunting aksi tiga program percepatan pencegahan dan penurunan Stunting Kolaka tahun 2021 di salah satu hotel di Kolaka pada(31/3).

Harun menjelaskan salah satu penyebab Stunting karena asupan gizi buruk terutama saat wanita sedang hamil, sehingga pada saat bayi lahir pertumbuhan baik secara pisik maupun intelegensinya tidak normal.

Dikatakannya banyak hal yang dapat memicu terjadinya gizi buruk pada ibu hamil, karena pengetahuan yang tidak memadai. Sementara bayi yang dikandungnya harus membutuhkan berbagai nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya.

Dia juga memaparkan, untuk mencapai itu ibu harus berada dalam keadaan sehat dan bergizi baik. Jika tidak memiliki pengetahuan akan asupan nutrisi yang baik bagi janin. Maka saat bayi lahir, kata Harun, seribu hari pertama kehiduan sampai anak umur dua tahun adalah waktu yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dalam fase itu, lanjutnya,  bayi juga membutuhkan Air Susu Ibu(ASI) eksklusif selama enam bulan dan tambahan makanan pendamping ASI yang berkualitas.

“Itulah perlunya ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gizi anak,” jelas Harun.

Selain itu kondisi lingkungan dan tempat tinggal, kata Harun, mempengaruhi perkembangan anak. Lingkungan harus memiliki sanitasi yang baik dan air bersih, kalau hal itu tidak memadai maka kondisi ini anak rentan terhadap stunting. Akhirnya berdampak terhadap inteligensinya, sehingga prestasi belajarnya juga tidak bisa maksimal.

“Jadi gizi yang baik merupakan kunci pencegahan stunting, dan itulah upaya yang dilakukan Pemda Kolaka saat ini agar bebas dari stunting, dan dibutuhkan sinergitas dan komitmen semua stakeholder,” ujar Harun.(pus)

>
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *