Kolaka, WN – Delapan belas organisasi mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Kelembagaan Mahasiswa Kabupaten Kolaka yang menggelar Demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) 11 April di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka, Senin (11/4/22), sempat terlibat ketegangan dengan aparat kepolisian lantaran memaksa masuk ke halaman gedung DPRD Kolaka. Sebelum Aksi, Mahasiswa yang diperkirakan berjumlah ratusan orang melakukan longmars dari Kampus Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka menuju kantor DPRD Kolaka. Di depan kantor DPRD mahasiswa membakar ban bekas di ruas Jalan Pemuda kilo meter 3 Kolaka.
Dalam tuntuntannya mahasiswa menyatakan sikap menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menstabilkan harga sembilan bahan pokok (Sembako), menolak wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 dan menolak kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) yang dianggap sangat menyulitkan rakyat.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kolaka, Munawir dalam orasinya meminta kepada seluruh mahasiswa agar merapatkan barisan dalam mengawal seluruh kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
“ Saya meminta kepada teman teman mahasiswa untuk senantiasa menjadi agen perubahan dalam mengawal keputusan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Untuk itu jika tuntutan aksi hari ini tidak mendapat tanggapan yang baik dari pemerintah daerah dan DPRD Kolaka, maka kami mahasiswa akan kembali turun dalam jumlah yang cukup banyak mendesak kepada pemerintah agar segera menstabilkan harga sembako di daerah ini,” tegas Munawir.
Ketua Pergerakan Islam Indonesia (PMII) Kolaka, Andi Idul Parenrengi bersama perwakilan mahasiswa lainnya juga mendesak agar pernyataan sikap mahasiswa yang disampaikan hari ini segera disikapi oleh Ketua DPRD Kolaka dengan mengirimkan ke DPR RI.
Ketua DPRD Kolaka, Syaifullah Halik yang menerima mahasiswa berjanji bahwa aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa akan segera di kirimkan ke pihak DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dan DPR RI di Jakarta.
“Apa yang menjadi aspirasi mahasiswa hari ini kami segera tindak lanjuti dengan mengirimkan ke DPRD Provinsi dan DPR RI di Jakarta. Termasuk permintaan untuk menstabilkan harga sembako oleh pemerintah daerah juga akan kami tindaklanjuti dengan mengundang pihak eksekutif dalam membahas masalah ini,” jelas politisi Gerindra ini.
Usai diterima oleh Ketua DPRD Kolaka, Mahasiswa yang terdiri dari utusan seluruh BEM USN Kolaka, HMI, PMII, Hipma Kolsel, GMNI, sejumlah organisasi Kelompok Cipayung, PSM dan Hipmal serta perwakilan lainnya membubarkan diri dengan tertib dengan pengawalan dari pihak Kepolisian. (ab)