Kolaka, Wonuanews.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong destinasi wisata yang ada di Kolaka, Sulawesi Tenggara menjadi pusat percontohan pariwisata yang patuh terhadap protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf, Wawan Gunawan dalam kunjungannya di Kolaka menindaklanjuti pemaparan Bupati Kolaka, Ahmad Safei di Kemenparekraf terkait potensi pariwisata alam Kolaka.
“Kami mau Kolaka menjadi pusat percontohan pariwisata yang mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, misalnya semua tempat wisata menyiapkan tempat cuci tangan bagi para pengunjung, disiplin prokes harus diterapkan kepada seluruh masyarakat dan pengunjung di tempat wisata,” papar Wawan (16/6).
Lanjutnya, dengan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, obyek wisata akan selalau bersih, sehat dan aman untuk dikunjungi wisatawan.
“Jika kita disiplin prokes, kita juga melakukan gerakan bersih, indah dan aman, sekarang wisatawan yang diinginkan adalah kepastian apakah itu bersih, aman, betul-betul sehat, jadi itu sangat perlu diperhatikan,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya itu, Gunawan meninjau salah satu destinasi wisata alam di Desa Sani-Sani Kecamatan Samaturu yang akan dikembangkan sebagai percontohan wisata yang patuh penerapan prokes.
“Kami hadir di Kolaka untuk meyakinkan itu sejauh mana penerapan protokol kesehatan, sejauh mana kedisiplinan terkait penanganan bersih, indah dan sehat di tempat wisata, kami mau pariwisata di Kolaka menunjukkan itu,” tegasnya.
Selain itu dia berharap, Kabupaten Kolaka harus mampu menujukkan kepada dunia bagaimana bagaimana keunikkan desain wisata dengan kearifan lokalnya yang dibarengi kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan.
“Kami berharap pengembangan wisata alam di Kabupaten Kolaka semakin besar, sehingga banyak dikunjugi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing tentunya, ini sesuai dengan arahan pak mentri pariwisata bapak Sandiaga Uno untuk bergerak bersama untuk menggali potensi pariwisata di Indosesia,” tutupnya. (tey)
