KOLAKA, WONUANEWS – Rapat dengar pendapat (RDP) yang menghadirkan sejumlah management PT. Antam Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara yang digelar DPRD Kolaka (8/12/2020) sebagai tindak lanjut dari tuntutan Himpunan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar (HIPPMA) Kolaka Selatan dianggap tidak memuaskan oleh para mahasiswa.
Dalam RPD itu Ketua HIPPMA, Hendra Amrullah menilai pertemuan RPD itu tidak memberikan kejelasan terkait tuntutan mereka mengenai transparansi data CSR dan Tenaga kerja dari BUMN tersebut.
“BUMN ini kan milik kita termasuk masyarakat, ini landasan teman-teman mempertanyakan transparansi data CSR dan Tenaga kerja, apa salahnya kami mempertanyakan hal itu lebih dalam, toh bukan uang pribadi mereka, dalam pertemuan ini tidak ada kejelasan, bentuk CSRnya dan data tenga kerjaanya bagaimana? kenapa tidak bisa disampaikan lebih dalam?,” paparnya.
Sementara itu Ketu DPRD Kolaka, Syaifullah Halik yang memimpin RDP tersebut menyarankan pihak Antam agar membuat perteuan selanjutnya dengan para mahasiswa terkait tuntutan mereka.
“Agar hal ini tidak berlarut-larut tersebut sebaikany dilakukan pertemuan selanjutnya, pihak Antam mungkin bisa menyiapakan data-data sebagaimana tuntutan para mahasiswa,” ungkap Syaifullah Halik.
Terkiat hal itu, Vice President HC & CSR Pt Antam UBPN Sultra, Dito Yulianto mengungkapkan pihaknya sebenarnya telah menjawab semua permintaan mahasiswa, dan jika dierlukan pihaknya siap mengkomunikasikan lebih lanjut dengan para mahasiswa.
“Sebenanrya semua aspiriasi mahasiswa tadi sudah terjawab, dan jika memang diperlukan kominikasi lebih lanjut kita siap, teteapi dengan perwakilan perwakilan,” ungakapnya usai RDP.
Dia juga menyatakan pihaknya akan menyampaikan data-data yang diminta oleh para mahasiswa sepanjang data tersebut merupakan data yang bisa dipublikasikan. (kai)
